Rabu, 29 November 2017

Bahagianya Honeymoon Berbekal Hotel Pilihan Traveloka

Pasca menggelar resepsi pernikahan secara sederhana di kediaman istri pada tanggal 4 Februari 2017 lalu, saya ingin menghadiahkan sebuah perjalanan bulan madu yang manis untuknya di Singapura dan Kuala Lumpur. Saya sudah merencanakan keberangkatan bulan madu kami tersebut kurang lebih sebulan sebelum hari pernikahan. Segala akomodasi perjalanan telah saya siapkan untuk melengkapi kebahagiaan kami tersebut. Tiket pesawat, tiket masuk ke beberapa tempat rekreasi di sana, voucher hotel tempat kami menginap, hingga perintilan lainnya termasuk segala dokumen pengenal seperti paspor. Saya dan istri kebetulan sempat mengalami dilema saat memilih hotel tempat kami menginap, baik itu di Singapura maupun Kuala Lumpur. Maklum saja, ini adalah kali pertama kami pergi berlibur ke luar negeri. Kami sama sekali belum tahu gambaran lokasi hotel di daerah sana, mana saja yang strategis dan mana saja yang kurang menguntungkan. Hotel menjadi sangat penting bagi kami yang akan berbulan madu karena akan mempengaruhi kenyamanan perjalanan kami. Kami tentu saja tidak ingin kecewa setelah datang jauh-jauh ke sana. Siapa sih yang ingin bulan madunya kacau gara-gara salah memilih hotel? Terlebih lagi saat memesannya, saya dan istri terkendala jarak antara Banjarmasin, Waingapu, Bogor, dan Klaten selama proses mempersiapkan ini dan itu. Beruntung, mudah sekali jaman sekarang dalam mencari hotel yang ingin disinggahi tanpa perlu memesan langsung ke tempatnya.

Pilihan saya jatuhkan pada traveloka karena hampir seluruh akomodasi perjalanan dapat dengan mudah saya temukan dengan harga yang reasonable. Melalui Aplikasi Traveloka, saya mengirimkan beberapa screenshot gambaran hotel yang ada di sana kepada istri saya agar dia bisa memilih mana yang paling menarik menurutnya. Kemudahan Aplikasi Traveloka ini sangat kami rasakan saat memilih hotel. Beberapa di antaranya adalah, pertama saya dapat menyortir harga atau tingkat popularitas dari hotel yang ada pada tempat tujuan agar dapat mengetahui rating maupun harga terbaiknya. Dengan demikian, saya dapat menganulir hotel-hotel yang ratingnya kurang bagus menurut saya. Selain itu, tentu saja harga menjadi pertimbangan saya berikutnya. Mendapatkan hotel dengan rating yang bagus dan harga bersahabat tentu merupakan dambaan setiap turis. Harganya pun merupakan harga final, sehingga harga tercantum di dalam Aplikasi sudah termasuk dengan biaya lain-lain. Kemudahan kedua, saya dapat membaca reviu dari para pengunjung hotel sebelumnya pada kolom komentar yang tersedia. Di sana, banyak sekali yang mengulas secara singkat mengenai keadaan hotel dan lingkungan sekitarnya. Ulasan yang ditulis tentu saja lebih terasa nyata karena mereka mengulasnya berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Beberapa kali saya memesan hotel melalui Traveloka berbekal ulasan para pengunjung di situ memang terbukti sangat membantu saya menemukan hotel yang nyaman. Apalagi biasanya mereka juga menyertakan foto asli penampakan kamarnya. Kemudahan ketiga, harga yang ditawarkan pada Aplikasi Traveloka juga lebih murah daripada langsung memesan dari situs hotelnya. Saya tidak tahu bagaimana cara kerja pembagian keuntungan antara Traveloka dengan rekanannya tersebut, yang pasti saya sebagai pelanggan sangat diuntungkan dengan harga rendah yang ditawarkan itu. Harganya pun sudah disesuaikan dengan mata uang Rupiah.
Fitur Traveloka Stay Guarantee
Meskipun saya tidak begitu perhitungan dalam memilih akomodasi hotel untuk bulan madu, namun tidak ada salahnya mempertimbangkan harga hotelnya. Rate hotel di Singapura maupun Kuala Lumpur tentu saja cukup berbeda bila dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Kemudahan ketiga, saya merasa sistem pembayaran Traveloka ini juga sangat praktis dan banyak tersedia berbagai pilihan cara. Kalau saya sih sering memilih yang transfer saja pakai internet banking dan selanjutnya voucher hotel langsung terbit lengkap dengan penjelasan lokasi, jenis kamar, dan fasilitas apa saja yang akan saya dapatkan. Bahkan, saya dapat mengisi kolom untuk special request yang nantinya akan disampaikan kepada hotel yang dituju. Cukup saya tunjukkan saja kepada resepsionis hotelnya berikut tanda pengenal saya dan istri. Selain itu, sekarang sudah ada fitur baru StayGuarantee yang dapat membantu pelanggan untuk check in ke hotel agar tidak kesulitan mengklaim kamarnya setelah booking. Hal ini tentu saja menambah keamanan pelanggan ketika memesan hotel. Kemudahan keempat, banyak sekali kupon diskon yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna agar mendapat potongan harga saat memesan hotel. Cukup memantau promo apa saja yang sedang berlaku. Saya sudah berkali-kali menggunakannya dan merasa hal tersebut cukup menghemat pengeluaran saya.

Kupon Diskon untuk dijadikan pilihan
Kemudahan kelima, Aplikasi Traveloka juga menyediakan peta wilayah hotel tersebut. Tempat terkenal atau menarik mana saja yang kiranya dekat dengan hotel tersebut lengkap dengan perkiraan jaraknya. Saya pun berhasil mendapatkan hotel terbaik menurut istri saya di daerah Little India, Singapura dan satu hotel lagi di kawasan tengah kota atau tepatnya di daerah Jalan Pudu, Kuala Lumpur. Dua-duanya sangat strategis menurut saya. Hotel yang saya pilih tersebut adalah Hotel Dickson 88 yang berjarak hanya sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Rochor. Lokasinya juga sangat dekat dengan banyak plihan tempat makan halal yang kebanyakan adalah makanan India. Harga makanan di sekitar hotel juga sangat terjangkau. Beruntung sekali saya dapat menemukan hotel ini di Traveloka. Mobilitas saya dan istri juga sangat terbantu karena tidak sulit menjangkau MRT. Hotelnya bersih, nyaman, harganya terjangkau, staf hotelnya ramah, dan lokasinya strategis. 


Gambaran sekilas kamar di Hotel Dickson 88
Saat di Kuala Lumpur, saya dan istri menginap di Hotel Transit. Hotel dengan rate hanya sekitar tiga ratus ribuan untuk semalam tersebut bahkan sudah termasuk sarapan untuk dua orang. Kamar hotelnya cukup luas, fasilitasnya lengkap, kamarnya besih dan nyaman. Saya juga tidak mengalami kesulitan mengajak istri saya berjalan-jalan di sekitar wilayah hotel karena mudah menemukan uber car. Lokasinya dekat dengan Petalling Street dimana saat malam hari saya dan istri dapat berbelanja keperluan oleh-oleh di sana. Pada saat check out keesokan harinya, kami juga dapat menitipkan bagasi supaya saya dan istri dapat melanjutkan jalan-jalan ke KLCC Park tanpa repot membawa banyak barang bawaan. Hal ini karena jadwal penerbangan kami ke Jakarta adalah jam 4 sore waktu setempat. Selama dua malam menginap di hotel, kami mendapatkan jamuan sarapan dengan menu yang sangat lengkap dan cita rasanya sangat enak. Jarang-jarang istri saya memuji kualitas rasa masakan hotel yang biasanya terasa hambar. Puas rasanya berbulan madu dengan menginap di hotel rekomendasi dari Aplikasi Traveloka. Rating dan ulasannya sangat membantu dan terpercaya sekali. Honeymoon saya dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan terkait dengan pilihan tempat menginap.Istri saya sangat bahagia selama berada di sana.



Kamar di Hotel Transit



Sekilas sarapan pada hari kedua di hotel
Sebenarnya masih banyak keuntungan yang dapat kalian peroleh dengan memesan hotel melalui Traveloka. Transaksinya aman dan terpercaya, pilihan hotelnya sangat banyak dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri. Kebetulan saya selalu menggunakan Traveloka setiap kali saya memesan hotel. Sampai dengan sekarang, saya tidak pernah kecewa dengan hasilnya. Traveloka tetap menjadi andalan utama saya dalam memesan hotel. Gambar-gambar di atas merupakan bidikan asli dari kami, kiranya dapat dijadikan referensi bagi kalian yang ingin menginap di sana atau kesulitan menentukan hotel mana yang ingin kalian singgahi saat ke sana. Semoga dapat sedikit membantu.


Selasa, 06 Januari 2015

J.K. Roulette

Haloo setelah melewati masa 2014 yang kelam (read: blog ga pernah ditambahin post baru, cuma "ngedit"), Akhirnyaa muncullah karya baru perdana dan pertama di tahun dua ribu lima belas (2015). Hoho. Alhamdulillah selesai juga nih karya baru dan dia saya beri nama J.K. Roulette - Jefri Kristianto Roulette. Hmmm...

J.K. Roulette - Jefri Kristianto Roulette
Sebenernya pertengahan 2014 itu ane sempet bikin karya sih dalam bentuk pop up gitu make kertas foto yg tebel dan busa busa kodomo dan itu dibuat untuk kado buat Neneng Himas di hari pernikahannya di Jawa Tengah. Namun, sayang ga sempet difoto ntu karyanya dan udah telanjur di bungkus kado jadinya yauda deh, padi telah menguning, ga jadi di post dah di blog dan blog mengalami masa kelam. hoho

Naaah... Balik lagi nih ke karya 2015,
Dari namanya mungkin timbul pertanyaan
Kok namanya J.K. Roulette? Kenapa? Why? Naze? Wae?


Nih langsung aja ane beri penampakannya
Putar-Putar Berhadiah

Nah udah ketauan kan sekarang kenapa namanya itu? pertama JK itu singkatan nama ane trus kedua Roulette itu alat untung-untungan atau rugi-rugian.

Alat dan Bahan
Alatnya Kaya biasa sih tp sekarang gapake gunting dahan dan ada tambahan baru juga loh
-Cutter
-Cutting Mat (Ada fitur self healingnya jg loh *norak)
-Penggaris
-Lem
-Pulpen, Spidol, dan Pensil
-Penghapus

Bahannya sekarang banyak dan elemennya ga kayu dan busa aja tapi ada
-Stik Es Krim
-Uang Receh 500
-Sekrup
-Mur
-Cincin Mur
-Karton
-Kertas
-Stiker Label
-Sedotan dari Mc* (mumpung promo dan ada kesempatan, bawa pulang beberapa :v)

Lama pembuatan
Prosesnya ga makan waktu banyak ko cuma butuh 2 hari untuk ngebuatnya (1 hari untuk part atas dan 1 hari lagi untuk part pondasi dan proses penyatuan part atas dan bawah). Masalahnya adalah waktu ngayalnya butuh semingguan (biar cepet pas praktek ngebuatnya) dan proses pengumpulan alat dan bahannya jg butuh wktu cukup lama karena ada bahan dan alat yang udah rusak atau bahkan udah ilang. Btw terima kasih nih buat Hani yang udah mau bantu dan ngeluangin waktunya untuk dititipin buat beli stik es krimnya, Rama Himasco yang bantu nyari alat-alatnya dan teman-teman lainnya yang mendukung. Hoho

Kendala
Wah ini dia nih, kendala terbesar adalah ketika ngebolongin uang gope coin. Soalnya nih ane kira hanya dengan 5x ketok pake sekrup atau paku langsung tembus tuh hingga ke akar. Ternyata tidak, saya kecewa karena kenyataannya itu sulit banget, yang ada malah sekrup sama pakunya yang bengkok. :(
Dan rencana awal ane mau bolongin 4 coin kandas sudah. Tp ya balik lagi, karena satu aja susah, ane give up deh dan ane akhirnya langsung masuk plan B dan tentunya ada beberapa bahan yang udah disiapin dan khayalin akhirnya ga kepake yaitu 4 cincin mur dan 2 sedotan M*D

Btw ini Buat Apa sih?
Wooo wooo wooo bukan... bukaaan... ini bukan buat judi, lebih tepatnya ini salah satu fungsinya yaitu dipake buat dijadiin pajangan. Hehe
Selain itu ada fungsi lainnya jg loh, yaitu buat nunjuk anak-anak (rekan-rekan) kerja sekelompok ane di kantor tempat ane bekerja, siapa yg kena kewajiban ngejarkom gara-gara namanya ketunjuk sama si sedotan runcing. Miehehehe *ketawa jahat.

FYI ini slot roulettenya cuma ada 8 sementara anggota kelompoknya ada 10 jadi perlu diakalin dan ternyata ketemu deh solusinya yaitu untuk Ketua, Wakil dan Sekretaris dimasukin ke slot yg sama aja. Jadi kalo misalnya ketunjuk, ya dirandom lg deh dari 3 orang tersebut terus ketauan deh siapa yg dapet nasib buruk. Hoho.
Tapiii... kalo buat yg berjabatan Bendahara sama 6 Penagih Iuran Mingguan, oooh tiada ampun bagimu, itu sudah menjadi takdirmu nak ketika sudah 1x tertunjuk. Hahaha

Tagline/Slogan
Eits ga ketinggalan nih, biar karya ini makin kece, tentunya harus ada tagline jg dong. Apa tuh? Setelah dipikirin berkali-kali tiba-tiba muncul sebuah inspirasi yang berasal akibat terdengarnya suara ting tong. Dan Taglinenya adaalaaaaaahhh.......:


"Ayo Putar Roulettenya dan Dapatkan Kewajiban Jarkom"

Haduuuh.. Jiplak lagi T.T *plaaaak
Ya sudah lah namanya jg usaha, lagian cuma buat seneng-seneng. Haha
Penutupan
Selamat Ngestik Es Krim.. :D

Jumat, 29 November 2013

Desain Temen I - Private Public Transport

Private Public Transport
Setelah dari 2012 kaga buat apa-apa lagi, akhirnya ane ngebuat karya lagi nih setelah lulus Diploma 3. Karena lagi demen sama transportasi umum, ane buat miniatur angkot deh. Tapi, Angkot, Angkot apa? yang kaya kereta? Angkot yang didesain sama Mr. Ophand dan bentuknya kaya begini nih:

Desain Ophand
Alat, Tempat, Bahan, dan Proses
Alat buat motongnya sekarang udah ga pake gunting dahan lagi euy tapi make 2 alat pemotong yaitu cutter sama gunting biasa.  Nah kalo buat lemnya pake lem kayu (rubah), sisanya pake alat pendukung lainnya kaya penggaris, pulpen, dsb.

Tempat pembuatannya ada 2 tempat, pertama ngebuatnya di rumah di Bogor sm yang kedua dan lebih sering sih di tempat numpang yaitu kosan Rama soalnya kebetulan dapet job buat ngawas ujian tengah semesternya (UTS) mahasiswa tingkat 1. (Alhamdulillah seengganya ada penghasilan :D)

Kalo bahannya sih seperti karya yang sebelumnya bahan utamanya make stik es krim dan bahan pendukung lainnya [mika, busa busa kodomo (ga tau namanya), kertas biasa). Hmm.. Curcol dikit ah sebenernya ane pinginnya sih pake stik es krim yang biasa dibeli (ga pake warna) biar bisa diwarnain sendiri dan lebih kokoh kayunya. Namun, apa daya di Harm*ni udah ga ada lagi stik es krimnya, di Interm*dia juga adanya yang udah berwarna dan gampang potong banget. Huhu

Proses pembuatannya makan waktu 1 minggu nih karena kepotong waktu ngawas ujian. Tapi dari seminggu itu ane ngayalnya ga lama-lama karena desainnya kan udah ada dari Ophand jadi cukup 1 hari aja buat ngayal dulu gimana cara buatnya dan kemungkinan apa yang bakal terjadi trus baru deh beberapa hari selanjutnya mulai ngebuat miniatur angkot dan hasil jadinya kaya gambar-gambar dibawah ini:

Angkot dan Relnya (Full)
Tampak Depan dan Belakang


Kalo dibilang "Kok relnya beda sama desainnya Ophand?" jawaban gw adalah "Eh buset, ane lulusan akuntasi bos, kaga ngatri dah sama levitasi levitasian magnet." Haha

Tapi sebernernya pas ngayal ane pinginnya ngasih miniatur angkot ini pake roda tersembunyi dan dikasih mesin mainan mobil 4wd (biasa disebut tamiya) yang mereknya C*ao Bao, supaya bisa jalan kaya mainan kereta-keretaan wktu ane masih TK dulu. hehe. Akan tetapi, berhubung ane masih menunggu penempatan kerja dari Kampus tercinta dan uang ane menjerit-jerit karena engga magang, akhirnya impian masang mesin Ch*o Bao itu pun sirna sudah.

Ciri Khas
Ngomong-ngomong soal ciri khas, tentunya Mr. Ophand kaga ngilangin ciri khas angkot dong. Apa tuh? yaitu, kode angkot (ehem kode) trus kursi angkotnya yang memanjang dan muat beberapa orang, cuma disini bedanya ga saling berhadapan lagi alias kaya duduk di bis.

Tapi kayanya ada yang kurang euy, jurusannya kaga ada (mungkin bos desainnya kelupaan), makanya ane kasih deh jurusan angkotnya di depan pintu masuknya biar yang mau naik angkotnya mau kemana arahnya.
Tampak Samping dan Bagian Dalam
Kenapa Mesti Kaya Kereta?
Kalo ditanya ini sih yang bisa jawab lebih detail ya si Mr. Ophand, soalnya dia yang desain dan yang punya ide. Tapi kalo ane harus jawab, ane bakal balik nanya kaya gini:
Pernah ga sih kalian kecewa sama supir angkot yang ngetem (nunggu penumpang) sampe lama banget udah gitu jadwal dateng atau berangkat ga pasti? Atau pernah ga sih kalian kalo di jalan ngerasa kesel gara" macet parah yang bikin udara jadi panas dan suasana makin hot gara" supir angkotnya emosi sampe jalannya amburadul? Kalo jawabannya iya, ya angkot kereta mungkin bisa jadi solusi untuk nyeleseinnya. Terlebih lagi, bisa juga nih kalo misalnya sang cewek-cewek atau wanita takut ada tindakan mesum di angkot, pemerintah bisa juga nih ngaadain angkot khusus wanita buat jaga-jaga. Hoho :3

Hmmm... udah cukup kayanya dan beginilah hasil miniatur buatan ane selama 1 minggu. Berantakan sih, tapi untuk karya selanjutnya ane kudu nyari bahan yang kokoh dan oke nih. Supaya pas dipotong ga retak kayunya dan lem sana sini. Hoho.

Semangaaat Berkarya!